sejarah ilsam di turki

Anggota :1. moh.ferdyansyah 2. fathir aliandra 3. Ari pradana 4. Ilham hafidzi 5. Andhika putra s.


Sejarah Islam di Turki sebenarnya sudah berlang lama, awalnya sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah. Saat itu Kesultanan Utsmaniyah mulai menguasai Turki pada tahun 1400-an dengan pemeluk agama Islam terbanyak. 

Sekarang hampir sekitar 99,8% sudah dikuasai oleh para umat Muslim. Tetapi kebanyakan di Turki ini menganut agama Islam yaitu Sunni sebanyak 70-80%. Sedangkan agama Islam Alawiyyin dan Syiah hanya sekitar 20-30% saja. Dan pengikut Dua Belas Imam sebanyak 3% saja. Berikut penjelasannya:

Masa Awal

Awal sejarah Islam di Turki mulai dikuasai oleh Kekaisaran  Romawi Timur saat itu pada masa awal abad Masehi. Dan Kerajaan Bizantium ini juga dikuasai oleh Kerajaan Romawi kalau diperkirakan kurang lebih 4 abad saja. 
Kemudian pada tahun 395, Kekaisaran Romawi mulai terpecah belah menjadi 2 yaitu Romawi Barat dan Romawi Timur. Lalu Kerajaan Bizantium diambil alih oleh Romawi Timur, kemudian sejak diambil alih nama kerajaannya diubah. 
Berubah menjadi nama Konstantinopel bahkan sejak saat itu mulai dijadikan ibu kota. Sejarah islam di Turki bagian Romawi Barat jatuh kekuasaan barbar (Goth) pada tahun 476 Masehi. Dilanjutkan pada abad ke-12, wilayah Konstantinopel mulai dikuasai oleh Kesultanan Utsmaniyah. 

Saat itu penaklukan tersebut mulai dipimpin oleh Muhammad al-Fatih. Bahkan menurut sejarah pada masa inilah yang tergolong ke dalam masa keemasan Kerajaan Turki Ottoman. Hal ini dikarenakan memiliki rasa agama Islam yang kental dan menjadikan Istanbul sebagai ibu kota Turki Usmani. 
Era Utsmaniyah

Kemudian pada Era Utsmaniyah, sejarah Islam di Turki dimulai pada tahun 1453 saat itu Kesultanan Utsmaniyah mulai berkuasa di Turki. Bahkan di Turki terdapat beberapa gereja-gereja yang tergolong peninggalan Bizantium. Salah satunya termasuk Hagia Sophia yang sudah diubah menjadi masjid pada tahun 1920-an. 
Era Modern

Saat Kesultanan Utsmaniyah mulai hancur lalu mulai diteruskan oleh Republik Turki pada tahun 1923. Kemudian keberadaan Islam mulai menjauh akibat perubahan negara Turki dari kesultanan menjadi negara biasa. 
Salah satu efeknya mulai adanya penggunaan Kalender Masehi di beberapa negara barat. Sejarah islam di Turki selanjutnya mulai dimulai dengan penggunaan kata Tanri dibandingkan Allah. Bahkan Hagia Sophia mulai diubah lagi menjadi museum. 
Dan mulai ada pelarangan pengajaran agama islam hingga pembatasan jumlah Masjid. Lalu pada masa Reformasi Turki pada 1945 setelah adanya keringanan kontrol politik otoriter pada tahun 1946. Bahkan banyak orang mulai melakukan praktik keagamaan secara tradisional. 
Sejarah islam di Turki selanjutnya dimulai tahun 1950-an, saat itu pemimpin politik mulai bijaksana untuk bergabung ke dalam advokasi. Hal ini dilakukan untuk menghormati agama islam di Turki yang sudah ada sejak lama. 
Dan pada tahun 1970-1980 an mulai mengalami rehabilitasi politik, hal ini dikarenakan para pemimpin sekuler mulai menganggap agama. Sebagai salah satu benteng potensi pada perjuangan ideologis dengan para pemimpin sekuler bagian kiri hingga tengah. 
Hal ini juga dibuktikan dengan adanya sebuah kelompok advokasi kecil yang menjadi sangat berpengaruh adalah Hearth Cendekiawan. Heart Cendekiawan merupakan sebuah organisasi yang mulai menyatakan bahwa budaya Turki memang benar adanya. 
Bahkan keberadaan sejarah islam di negara Turki inilah yang menyebabkan Turki memiliki populasi terbanyak saat ini. Ditambah dengan beberapa masa yang sempat dilalui oleh umat Islam hingga beberapa perubahan pada negara Turki sendiri.
(https://www.sarungatlas.co.id/post/article/sejarah-islam-di-turki-masa-awal-era-utsmaniyah-hingga-era-modern#:~:text=Sejarah%20Islam%20di%20Turki%20sebenarnya,dengan%20pemeluk%20agama%20Islam%20terbanyak.&text=Awal%20sejarah%20Islam%20di%20Turki,pada%20masa%20awal%20abad%20Masehi.)

Islam telah berkembang pesat di Turki dengan Masa kepemimpinannya yang sangat lama yaitu dari tahun 1299 M – 1924 M telah banyak mencapai kemajuan-kemajuan yang dicapai. Seperti di bidang politik dan pemerintah, militer, ilmu pengetahuan Dan budaya, ekonomi dan agama. Kejayaan-kajayaannya telah meninggalkan Peradaban bagi umat Muslim dunia. Inilah hal yang patut kita banggakan Dan mencontoh masa-masa kejayaan tersebut. Peradaban Masa Lalu merupakan cikal bakal Peradaban di Eropa.Pada masa kejayaan Islam, Istanbul adalah ibu kota Kesultanan Turki Usmani. Sebelumnya, kota ini bernama Konstantinopel yang merupakan ibu kota dari Kekaisaran Bizantium.

Di bawah kepemimpinan Turki Usmani, Konstantinopel yang kemudian berubah nama menjadi Istanbul dibangun hingga menjadi salah satu pusat peradaban dunia. Kekuasaannya meliputi wilayah yang sangat luas, yakni Eropa Timur, Timur Tengah, hingga Afrika Utara. Di antaranya Peradaban Islam yg masih sangat menonjol dan menjadi bukti bagi dunia yaitu masjid-masjid megah yang dibangun Turki Usmani adalah Masjid Sultan Muhammad al-Fatih, Masjid Biru atau Masjid Sultan Ahmad, dan Masjid Raya Sulaiman. Dan Istana Tapkopi Palace merupakan kediaman resmi Sultan Ottoman Turki selama lebih 600 tahun. Tidak dapat dipungkuri Peradaban Islam begitu membekas hingga saat ini. Ibukota Turki merupakan Ankara, namun keindahan Kota Istanbul dengan jembatan bophorus semakin menghiasi keindahan Turki dan banyak non Muslim ikut mengungjungi dan juga ingin Tau mengenai Peradaban Islam disana .
(https://nadariau.com/2020/08/25/turki-dan-peradaban-islam/#:~:text=Islam%20telah%20berkembang%20pesat%20di,Dan%20budaya%2C%20ekonomi%20dan%20agama.)

Islam adalah agama terbesar di Turki sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah menguasai Turki pada tahun 1400-an pemeluk Islam di Turki semakin banyak. Kini sekitar 99,8% penduduk Turki adalah Muslim, Kebanyakan Muslim di Turki adalah Sunni dengan 70-80%, sisanya adalah Alawiyyin dan Syiah dengan 20-30%.[1][2] Ada juga pengikut Dua Belas Imam dengan 3%.[3]
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Turki)

Sebenarnya, jauh sebelum Turki Usmani di bawah Sultan Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel, para pemimpin Islam sudah sejak zaman Khulafaur Rasyidin, kemudian khalifah Bani Umayyah dan Khalifah Bani Abbas berusaha ke arah itu. Namun, baru pada masa kerajaan Turki Usmani usaha itu berhasil.

Setelah Muhammad Al-Fatih menjadikan Istambul sebagai ibukota kerajaan Turki Usmani, ia melakukan penataan hal-ihwal orang-orang Kristen Yunani (Romawi). Dalam penataan tersebut ia tetap memberikan kebebasan kepada pihak gereja, seperti yang dilakukan para pendahulunya dan mengikuti agama lain sesuai dengan ajaran agama Islam yang menghormati keyakinan suatu agama. Berkenaan dengan kekuasaan keagamaan orang Kristen Yunani, ia bahkan menyerahkan pelaksanaannya kepada penguasa keagamaan mereka. Hal yang sama juga berlaku bagi penganut agama Yahudi. Setiap agama mempunyai komunitasnya sendiri yang disebut dengan millet. Sultan memberi kebebasan kepada penganut agama Kristen, misalnya, untuk memilih dan menentukan patriarch. Bilamana seorang patriarch sudah terpilih, ia kemudian melantiknya dan memberikan tongkat serta memasukkan cincin kepatriachan kepada patriarch terpilih itu. Itu tidak pernah terjadi pada masa raja-raja Kristen sendiri sebelumnya. Penduduk Istambul memang heterogen dalam bidang agama. Menurut sensus tahun 1477, penduduk Istambul berdasarkan agama adalah sebagai berikut : Muslim 8951 rumah tangga (60%), penganut Kristen Ortodoks (Yunani) 3151 rumah tangga (21,5 %), Yahudi 1647 rumah tangga (11%), dan lain-lain 1054 rumah tangga (7,5%).

Sebagaimana halnya dengan Konstantinopel pada masa kerajaan Romawi Timur, kerajaan Turki Usmani dengan ibukota Istambul itu, juga menjadi sebuah Negara adi daya pada masa jayanya. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Bahkan, Negara-negara Islam di daerah yang lebih jauh juga mengakui kekuasaannya. Sebagai sebuah kerajaan Islam terbesar pada waktu itu, maka raja-rajanya juga memakai gelar khalifah. Istana khalifah terletak di kota ini.

Sebagai ibu kota, disinilah tempat berkembangnya kebudayaan Turki yang merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan. Bangsa Turki Usmani banyak mengambil ajaran etika dan politik dari bangsa Persia. Sebagai bangsa yang berasal dari Asia Tengah, Turki memang suka berasimilasi dan senang bergaul dengan bangsa lain. Dalam bidang kemiliteran dan pemerintahan, kebudayaan Bizantium banyak mempengaruhi kerajaan Turki Usmani ini. Namun, jauh mereka berasimilasi dengan bangsa-bangsa tersebut, sejak pertama kali mereka masuk Islam, bangsa Arab sudah menjadi guru mereka dalam bidang agama, ilmu, prinsip-prinsip kemasyarakatan, dan hukum. Huruf Arab dijadikan huruf resmi kerajaan. Kekuasaan tertinggi memang berada di tangan Sultan, tetapi roda pemerintahan dijalankan oleh Shadr Al-a’zam (Perdana Menteri) yang berkedudukan di ibu kota. Jabatan-jabatan penting, termasuk perdana menteri, seringkali justru diserahkan kepada orang-orang asal Eropa dengan syarat menyatakan diri secara formal masuk Islam.

Dalam bidang arsitektur, masjid-masjid yang dibangun disana membuktikan kemajuannya. Masjid memang merupakan suatu ciri dari sebuah kota Islam, tempat kaum muslimin mendapat fasilitas lengkap untuk menjalankan kewajiban agamanya. Gereja Aya Sophia, setelah penaklukan diubah menjadi sebuah mesjid agung yang terpenting di Istambul. Gambar-gambar makhluk hidup yang ada sebelumnya ditutup, mihrab didirikan, dindingnya dihiasi dengan kaligrafi yang indah, dan menara-menara dibangun. Masjid-masjid penting lainnya adalah Masjid Agung Al-Muhammadi atau Masjid Agung Sultan Muhammad Al-Fatih, Masjid Abu Ayyub Al-Anshari (tempat pelantikan para sultan Usmani), Masjid Bayazid dengan gaya Persia, dan Masjid Sulaiman Al-Qanuni.

Disamping masjid, para sultan juga membangun istana-istana dan villa-villa yang megah, sekolah, asrama, rumah sakit, panti asuhan, penginapan, pemandian umum, pusat-pusat tarekat, dan sebagainya. Rumah-rumah dan villa mewah juga dimiliki oleh pedagang-pedagang kaya, istana dan villa biasanya dilengkapi dengan taman dan tembok di sekelilingnya. Jalan-jalan yang menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lain, terutama dengan ibukota yang dibangun.

(https://www.dictio.id/t/bagaimana-sejarah-agama-islam-masuk-ke-turki/102688/2)

Turki adalah satu-satunya negara mayoritas Islam yang menganut paham sekuler. Di Turki urusan Agama terpisah dengan urusan negara dan pemerintahan. Sebagian besar penduduk Turki menganut agama Islam dengan persentase sebesar 99,8% umat muslim dari keseluruhan penduduk Turki. Sebagian besar muslim di Turki mengikuti paham sunni dan sebagian kecil lainnya dalah kaum Syi'ah yang terdiri berbagai sekte, seperti Alevi, Ja'fari, dan Alawi. 

Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian sosial Perancis Ipsos, agama Kristen adalah agama terbesar kedua di Turki dengan persentase sekitar 2% dari keseluruhan penduduk Turki. Sebagian besar orang Kristen di Turki berasal dari denominasi gereja-gereja ritus timur. Denominasi Kristen yang terdapat di Turki saat ini antara lain adalah Gereja Apostolik Armenia, Gereja Ortodoks Siria, Gereja Ortodoks Yunani, Antiokhia Yunani, Gereja Ortodoks Bulgaria, Gereja Ortodoks Georgia, Gereja Katolik Roma, Gereja Katolik Kaldea, dan sebagian kecil lainnya adalah penganut paham protestanisme. Terdapat juga orang-orang Yahudi di Turki.

(https://www-viva-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/www.viva.co.id/amp/gaya-hidup/travel/1428497-10-fakta-kehidupan-di-turki-no-9-bikin-geleng-kepala?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16747908392366&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.viva.co.id%2Fgaya-hidup%2Ftravel%2F1428497-10-fakta-kehidupan-di-turki-no-9-bikin-geleng-kepala)

Comments

Popular posts from this blog

BIOPSIKOLOGI

PENILAIAN BERBASIS KELAS

Sifat, hakikat, dan aktifitas kejiwaan manusia dalam kehidupan