Memahami dan Mengimplementasikan Teori Motivasi dalam Pembelajaran
Memahami
dan Mengimplementasikan Teori Motivasi dalam Pembelajaran
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum yang Dibina
Oleh Bpk. Abdullah
Aminuddin Aziz, M.PdI.

Oleh :
Achyat
Safir Rudin 1493044088
Isroul
Anifah 1493044102
Putri
Ayu Ainusroh 1493044066
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH
UNIVERSITAS
HASYIM ASY’ARI
JOMBANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Prilaku individu tidak berdiri sendir,
selalu ada hal yang mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan yang ingin di
capai. Para ahli sering menjelaskan prilaku individu ini dengan tiga pertanyaan
pokok yaitu what, how, why. Yaitu apa yang ingin dicapai/ tujuan individu
mungkin sama, tetapi bagaimana mencapainya dan menggapa individu ingin
mencapainya mungkin beda.
B.
Rumusan masalah
1) Apa pengertian motif dan motivasi?
2) Apa macam-macam teori motivasi dan penerapan
teori motivsi dalam pembelajaran?
C.
Tujuan
1) Mengetahui motif dan motivasi.
2) Mengetahui teori-teori motifasi dan
penerapannya dalam pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Motif dan Motivasi
Motif merupakan dorongan dalam diri
manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin di penuhi
oleh manusia tsb. Motif berasal dari bahsa latin mover yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang
mendorong untuk berbuat atau driving
force.
Motif sebagai pendorong sangat terkait
dengan faktor-faktor lain yang di sebut motivasi. Motivasi merupakan keadaan
dalam diri individu ata organisme yang mendorong prilaku ke arah tujuan yang
mempunyai 3 aspek yaitu :
1.
Keadaan
terdorong dalam diri organisme ( drive state ) yaitu kesiapan bergerak karena
kebutuhan jasmani, keadaan lingkunggan , atau keadaan mental seperti berpikir
dan ingatan.
2.
Prilaku
yang timbul dan terarah karena keadaan ini.
3.
Tujuan atau “ goal “ yang di tuju oleh prilaku tsb.
Ada beberapa kriteria motif,
motif-motif yang timbul dalam diri
manusia yang timbul ketika berkomunikasi :
a)
Motif
informantis yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan hasrat untuk memenuhi
kebutuhan akan ilmu penggetahuan.
b)
Motif
hiburan yaitu hal-hal yang berkenaan untuk mendapatkan rasa senang.
c)
Motif
integrasi personal, merupakan motif-motif yang timbul akibatkeinginan untuk
memperteguh status, kredibilitas rasa percaya diri, dll.
d)
Motf
integrasi sosial dimaksudkan untuk memperteguh kontak sosial dengan cara
berintegrasi dengan keluarga, teman dan orang lain
e)
Motif
pelarian merupakan motif pelampiasan diri dari rutinitas, rasa bosan, atau
ketika sedang sendiri.
Motif
dalam psikologi arti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga
terjadinnya suatu tingkah laku. Karena dilatarbelakangi adanya motif, tingkah
laku tersebut disebut “ tingkah laku bermotivasi ” (Dirgagunarsa, 1996:92).
Tingkah laku bermotivasi itu sendiri dapat dirumuskan sebagai “ Tingkah laku
yang dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan dan diarahkan pada pencapaian suatu
tujuan, agar suatu kebutuhan terpenuhi dan suatu kehendak terpuaskan”
(Dirgagunarsa, 1996:93~94). Dalam perumusan tersebut, kita lihat beberapa unsur
pada tingkah laku yang membentuk lingkaran motivasi (motivatioal cycle), seperti yang digambarkan berikut ini,

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, Arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan
abraham maslow, teori x dan y douglas mcgregor maupun teori motivasi kontemporer,
arti motivasi adalah alasan yang
mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan
memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang
sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya
yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang
berkembang di masyarakat yang sering kali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan " saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi ". Statemen ini bias diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan,
dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang
menguntungkan organisasi. sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
B. Teori-teori Motivasi dan penerapannya
1.
Teori Abraham H. Maslow ( teori kebutuhan )
maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia sebagai pendorong
(motivator) membentuk hierarki atau jenjang peringkat. Maslow mengajukan
hirarki lima tingkat yang terdiri atas kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta,
penghargaan, dan mewujudkan jati diri.
Dalam bukunya yang berjudul Motivasion and personality (1954),
Maslow menggolongkan kebutuhan manusia itu pada lima tingkat kebutuhan (five hierarchy of needs). Kelima
tiingkataan tersebutn tersebut yaitu:
a) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (physiological needs)yang paling dasar,
yang paling kuat, dan paling jelas di antara segala kebutuhan manusia adalah
kebutuhan untuk mempertahankan hidup secara fisik, yaitu kebutuhan makan,
minum, tempat tinggal, seks, tidur, dan oksigen.
b) Kebutuhan akan rasa aman ( safety needs). Pada dasarnya, kebutuhan
rasa aman ini mengarah pada dua bentuk yaitu kebutuhan keamanan jiwa dan
kebutuhan keamanan harta.
c) Kebutuhan cinta dan memiliki~dimiliki ( belongingness and love needs) yaitu
kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, muncul ketika kebutuhan sebelumnya
telah terpenuhi secara rutin.
d) Kebutuhan penghargaan ( esteem needs ) yaitu pemenuhan
kebutuhan penghargaan menjurus pada kepercayaan terhadap diri sendiri dan
perasaan diri berharga.
e) Kebutuhan aktualisasi diri ( self~aktualization needs) yaitu
kebutuhan aktualisasi diri yang timbul pada diri seseorng jika kebutuhan lainya
telah terpenuhi.
2.
Teori keadilan
Teori keadilan terletak pada
pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha
yang di buat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya
apa bila seorang siswa mempunyai presepsi bahwa imbalan nilai yang diterima tidak
sesuai maka akan timbul dua kemungkinan pertama berusah memperoleh nilai yang
lebih baik lagi, yang kedua adalah kesalahan seorang guru dalam memberi
penilaian.
3.
Teori penguatan
Teori penguatan adalah dimana prilaku merupakan sebuah
fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya, jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin
individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia
melakukan tindakan.
4.
Teori penetapan tujuan ( goal
setting theory)
Edwin Loke mengemukakan bahwa dalam
penetapan tujuan mengarah pada 4 macam mekanisme motivasional yakni
tujuan-tujuan mengarahkan perhatian, tujuan-tujuan mengatur upayah,
tujuan-tujuan meningkatkan presistensi, tujuan-tujuan menunjang
strategi-strategi rencana-rencana kegiatan. Bagian ini menyajikan model
instruktif tentang penetapan tujuan.
5.
Teori
harapan
Teori harapan adalah
kekuatan dari satu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung
pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan di ikuti dengan
hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.
Vroom ( 1964 )
mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan jenis-jenis pilihan yang dibuat
orang untuk mencapai suatu tujuan, yaitu :
1)
Setiap
inidvidu percaya bahwa ia berprilaku dengan cara tertentu, ia akan memperoleh
hal tertentu. Misalnya, anda mungkin
percaya ( atau mempunyai suatu harapan ) bahwa bila memperoleh skor
sekurng-kurangnya 85 pada tes mendatang, anda akan dinyatakan lulus dalam
kuliyah.
2)
Setiap
hasil mempunyai nilai atau daya tarik
bagi orang tertentu. Ini disebut valensi ( valence ). Misalnya, anda
mungkin mengharagai sebuah gelar atau peluang untuk kemajuan karier, sementara
orang lain mungkin mengharagai suatu program pensiun atau kondisi kerja.
Valensi sebagai nilai yang diberikan orang pada suatu hasil yang diharapkan.
3)
Setiap hasil berkaitan dengan suatu presepsi
mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Hal ini disebut harapan usaha ( effrt expectancy ).
Misalnya, anda mungkin mempunyai persepsi bahwa bila memp[elajari buku ini
dengan giat, anda akan memperoleh nilai 85 dalam ujian berikutnya.
6.
Teori
ERG ( Eistence, Relatedness, Growth )
apabila Maslow menggemukakan lima kebutuhan manusia,
alderfer (1972) sebagaimana dikutip pace & pauces (1998:121-122),
mengemukakan tiga kategori kebutuhan yaitu :
1) Existence
( Exsistensi ) meliputi kebutuhan fisiologis seperti rasa lapar,rasa haus dan
seks juga kebutuhan materi seperti gaji dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
2) Relatedness
( Keterkaitan ) menyangkut hunengana dengan orang orang yang penting bagi
seseorang seperti keluarga dan sahabat.
3)
Growth ( pertumbuhan ) meliputi
keinginan untuk produktif dan kreatif dengan mengerahkan setiap kesanggupan.
Umumnya,
konsep kebutuhan ERG ini merupakan penghalusan dari sistem kebutuhan Maslow,
namun berbeda dalam dua aspek. pertama
meskipu urutan kebutuhan serupa, ide hierarki tidak dimasukkan. Alderfer menyatakan bahwa bila kebutuhan exsistensi
tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori-kategori kebutuhan
lainnya barangkali masih penting dalam mengarahkan prilaku untuk mencapai
tujuan. Kedua, meskipun suatu
kebutuhan terpenuhi, kebutuhan tersebut dapat berlangsung terus sebagai pengaruh
kuat dalam keputusan. Misalnya, kata Alderfer, Anda boleh menerima gaji yang
cukup beras dan pekerjaan yang aman, namun terus mengiginkan peningkatan
meskipun kebutuhan akan exsistensi tampaknya sudah terpenuhi.
7.
Teori
kebutuhan untuk berprestasi McClelland
McClelland adalah
seorang ahli psikologi sosial yang terknal dengan pmikirannya mengenai kebutuhan untuk berprestasi(need for
achievement) di singkat dengan sebuah simbol yang kemudian terkenal dengan
n~Ach. Menurut David McClelland untuk membuat sebuah pekerjaan berhasil. yang
paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut.
Orang dengan n~Ach yang
tinggi, memiliki kebutuhan untuk berprestasi, mengalami kepuasan bukan karena
memndapatkan imbalan dan hasil kerjanya, tetapi karena hasil kerja dia tersebut
di angap sangat baik. Ada kepuasan batin tersendiri kalau disa berhasil
menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna. Imbalan material menjadi faktor
skunder.
Perbedaan kebutuhan
untuk berprestasi sudah tampak ketika anak berusia lima tahun. Hal ini sangat erat
hubungannya dengan keluaraga, terutama dalam pengaruh itu ketika si anak
menginjak delapan atau sepuluh tahun. Para ibu dari anak yang berusia delapan
tahun, dengan kebutuhan prestasi yang tinggi, dapat mengharapkan anak-anaknya
memiliki prilaku berdasarkan kepercayaan dirinya sendri, misalnya, dalam hal
mencoba dengan sekuat tenaga untuk mencapai keinginannya, berusaha keras dalam
persaingan, atau mempunyai keberanian untuk keliling kota. Anak-anak itu sudah
dapat membuat keputusan-keputusan penting.
Dalam batas tertentun,
dorongan atau kebutuhan berprestasi adalah sesuatu yang ada dan dibawa dari
lahir. Namun, di pihak lain, kebutuhan untuk berprestasi teryata, dalam banyak
hal, adalah sesuatu yang ditumbuhkan, dikembangkan, hasil dari mempelajari
melalui interaksi dengan lingkungan.
8.
Teori
Motivasi Dua Faktor
Frederick Herzberg
(1966) menganalisis motivasi manusia dalam organisasi dan memperkenalkan teori teori motivasi dua faktor ( Curtis et
al., 1966; Pace & Faules, 1998; Kosen, 1996). Ia membicarkan dua golongan
utama kebutuhan menutup kekurangan dan kebutuhan pengembangan (Pareek, 1996).
Dengan menggunakan
teknik insiden kritis, Herzbreg mengumpulkan data tentang kepuasan dan
ketidakpuasan orang dalam pekerjaan mereka. Analisis, menimbulkan dua perangkat
kegiatan yang memuaskan dan tidak memuaskan kebutuhan manusia : (1) kebutuhan
yang berkaitan dengan kepuasan kerja, dan (2) kebutuhan yang berkaitan dengan ketidak
puasan kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja disebut motivator, yang meliputi prestasi,
penghargaan, tanggung jawab, kemajuan atau promosi itu sendiri, dan potensi
bagi pertumbuhan pribadi. Fator-faktor yang berkaitan dengan ketidakpuasan
disebut faktro pemeliharaan ( maintenance)
atau kesehatan (hygiene) yang
meliputi gaji, pengawasan, keamanankerja kondisi kerja, administrasi, kebijakan
organisasi, dan hubungan pribadi antar
rekan kerja, atasan, dan bawahan di tempat kerja. Faktor-faktor ini berkaitan
dengan lingkungan atau konteks pekerjaan. Itulah sebabnya program-program untuk
memotivasi pegawai yang menggunakan sistem herzbreg menyebutnya “ motivasi
melalui pekerjaan itu sendiri”.
Menurut Herzbreg saat
kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi , para pegawai akan merasa tidak puas dan
tidak dapat dimotivasi karena perhatian mereka tertuju pada pemenuhan kebutuhan
dasar. Kebutuhan motivasi ( motivator ) untuk memotivasi seorang pegawai,
sebagai langkah awal, seorang menejer pertama-tama harus memenuhi, atau
sekurang-kurangnya memelihara kebutuhan dasar. Setelah hal itu terpenuhi,
kebutuhan motivasi menjadi preoritas.
Penerpan dalam
teori-teori motivasi menurut Wena Zoog menyebutkan pada dasarnya strategi
pembelajaran di klasifikasikan dalam 3 jenis :
a.
Strategi
pengorganisasian ( Organization Strategi )
b.
Strategi
penyampaian ( Delivery Strategi )
c.
Strategi
pengelolahan ( Menegemen Strategi )
Funsi motivasi dalam pembelajaran :
a.
Directional
function
b.
Mengaktifkan
dan meningkatkan kegiatan / activating & energizing functional.
Dalam mengarahkan
kegiatan motivasi berperan mendekatkan / menjadikan individu dari sasaran yang
akan di capai.juga bisa berfungsi mengaktifkan / meningkatkan kegiatan. Teori
adalah alat untuk menjelaskan sesuatu, ia merupakan penyederhana dari
gejala-gejala kehidupan supaya mudah kita pahami dan kita jelaskan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1)
Motif
merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya
kebutuhan-kebutuhan yang ingin di penuhi oleh manusia tsb. Motif berasal dari
bahsa latin mover yang berarti
bergerak atau to move. Karena itu
motif diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau driving force.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. tiga
elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, Arah, dan ketekunan.
2)
Ada
banyak teori motivasi ini yang bisa di gunakan seperti, Teori Abraham H. Maslow
( teori kebutuhan ), Teori
keadilan, Teori kebutuhan untuk berprestasi
McClelland dll. Dalam mengarahkan kegiatan motivasi berperan mendekatkan /
menjadikan individu dari sasaran yang akan di capai.juga bisa berfungsi
mengaktifkan / meningkatkan kegiatan. Teori adalah alat untuk menjelaskan
sesuatu, ia merupakan penyederhana dari gejala-gejala kehidupan supaya mudah
kita pahami dan kita jelaskan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Umar, M. 2009.
Psikologi Umum ( Edisi Revisi ). Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum.
Bandung. CV Pustaka Setia.
AkhmadSudrajad.Wordpress.com
Copetalamanusiaberpendidikan.blogsport.com
Comments
Post a Comment