TEORI
TEORI
MAKALAH
Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu yang Dibina Oleh H.Moh
Syamsul Falah, M.Pd.

Oleh :
Achyat
Safir Rudin (1493044088)
Rachmita
Cahyani (1493044106)
Ahmad
Masduqi (1493044085)
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
JOMBANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikan penyusunan makalah ini. Dalam makalah
ini kami membahas mengenai definisi teori, perbedaan ilmu dan
teori, dan hakikat teori.
Makalah ini dibuat dengan mengambil materi dari
beberapa sumber dan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Dr. Hc. Ir. KH.Salahuddin
Wahid, selaku rektor Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.
2.
Drs.
H.Syamsuddin M.Pd.i, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas
Tarbiyah Universitas Hasyim Asy’ari.
3.
Mu’at M.Pd.I,
selaku dosen pembimbing kelac 3C PAI.
4.
H.Moh Syamsul Falah, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Filsafat
Ilmu.
Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena kami menerima
kritik dan saran dari para pembaca agar penyusunan makalah kami selanjutnya
akan lebih baik dari sekarang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jombang, 25 Nopember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Bab I Pendahuluan
A.
Latar Belakang .......................................................................................
B.
Rumusan Masalah
..................................................................................
C.
Tujuan Masalah.......................................................................................
Bab II Pembahasan Masalah
A. Definisi Teori dan Ilmu.............................................................................
B.
Teori Kajian
Ilmiah....................................................................................
C. Hakikat Teori............................................................................................. ....
Bab III Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Banyak para ahli yang menemukan sebuah teori atau metodologi, sedangkan definisi, hakikat
dari teori tersebut sendiri itu apa? dan
fungsi dari teori tersebut bagi sebuah ilmu pengetahuan. Teori adalah pendapat
yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai sesuatu peristiwa, kejadian,
dan sebagainya; asas-asas dan hukum-hukum umum yang menjadi dasar seuatu
kesenian atau ilmu pengetahuan; pendapat tentang cara-cara dan aturan-aturan
untuk melakukan sesuatu. (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia)
Sedangkan ilmu menurut kamus Besar
Bahasa Indonesia Ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu; atau pengetahuan atau
kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dsb. Dalam Wikipedia
Indonesia, Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia.
B.
Rumusan masalah
1.
Apakah definisi
dari teori dan ilmu?
2.
Bagaimanakah
teori kajian ilmiah?
3.
Apakah hakikat
teori?
C.
Tujuan
1.
Memahami
definisi teori dan ilmu.
2.
Memahami teori
kajian ilmiah.
3.
Memahami
hakikat teori.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi teori dan ilmu
Sering
kita dengar atau kita baca dalam sebuah buku-buku yang membahas tentang sebuah
teori yang dikemukakan oleh para ahli sesuai dalam bidang yang di kaji secara
ilmiah. Sedangkan maksud dari teori sendiri memiliki sebuah definisi
tersendiri. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, M.A “ teori adalah hasil
telaah dengan metode ilmiah”.
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai sesuatu
peristiwa, kejadian, dan sebagainya; asas-asas dan hukum-hukum umum yang
menjadi dasar seuatu kesenian atau ilmu pengetahuan; pendapat tentang cara-cara
dan aturan-aturan untuk melakukan sesuatu. (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia).[1]Staf
MasterJurnal dalam artikelnya mendefinisakan “seperangkat konsep, asumsi, dan
generalisasi, digunakan untuk menjelaskan suatu gejala atau fenomena tertentu.”.[2]
Teori adalah serangkaian bagian atau
variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz
dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis”
yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa
variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.[3]
Teori
memiliki ciri yang bersifat universal.[4]
Karna teori merupakan hasil dari pengalaman-pengalaman dan merupakan hasil
abstrak atas data-data partikular. Teori merupakan sebuah konsep-konsep yang di
susun secara sistematis dan konsep sendiri bersifat universal.
Teori
adalah seperangkat dalil atau prinsip umum yang kait mengaitkan (hipotesis yang
di uji berulangkali) mengenai aspek-aspek suatu realitas. Fungsi teori adalah
menerangkan, meramalkan/memprediksi, dan menemukan keterpautan fakta-fakta
secara sistematis.[5]
Secara garis besar, ilmu merupakan
suatu kumpulan proses dengan menggunakan suatu metode ilmiah yang menghasilkan
suatu pengetahuan yang sistematis. Secara etimologi ilmu berasal dari kata “ilm” (Bahasa Arab), Science (Bahasa
inggris) atau Scientia (Bahasa Latin)yang mengandung kata kerja scire
yang berarti tahu atau mengetahui.[6]
Jika kita mencari arti kata ilmu,
pasti akan diperoleh banyak definisi tentang ilmu. Menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia Ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu; atau
pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin,
dsb. Dalam Wikipedia Indonesia, Ilmu (atau ilmu pengetahuan)
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Beberapa ahli memberikan sebuah pendapat menggenai definisi ilmu sendiri seperti:
1. Menurut Nazir(1988),
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari
mana dapat disimpulkan dalil – dalil tertentu menurut kaidah – kaidah umum.
2. Menurut Shapere
(1974), konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal yaitu adanya
rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi.
3. Menurut Schulz
(1962),Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan
konsistensi dengan realitas sosial.
4. Menurut Drs.
H. Ahmad Syadali, MA dan Drs. Maman Abd. Jaliel, kumpulan pengetahuan mengenai
sesuatu kenyataan yang tersusun sistematis, dari usaha manusia yang dilakuakan
dengan penyelidikan, pengamalan dan percobaan-percobaan.[7]
Secara lengkap menurut The Liang Gie
Definisi Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif
dengan metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan
kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala – gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan
penerapan (The Liang Gie, 130).
Suatu ilmu harus bersifat empiris
(hasil dari panca indera/percobaan), sistematis (memeiliki keterkaitan yang
teratur), objektif (bukan hasil prasangka), analitis dan verifikatif (bertujuan
mencari kebenaran ilmiah). Ilmu memiliki pokok persoalan (objek) dan fokus
perhatian. Sebagai contoh ilmu alam. Ilmu alam memiliki pokok persoalan terkait
dengan alam dengan beberapa fokus perhatian seperti fisika, kimia, biologi,
dll.
B.
Teori kajian ilmiah
1.
Memperjelas dan mempertajam ruang
lingkup variabel.
2.
Memprediksi dan memandu untuk
menemukan fakta untuk kemudian dipakai guna mermuskan hipotesis dan menyusun
instrumen penelitian. Mengapa? Sebab pada dasarnya, hipotesis merupakan pernyataan
yang bersifat prediktif, bukan deskriptif.
3.
Mengontrol, membahas hasil
penelitian, untuk kemudian dipakai dalam memberikan saran.
Secara umum, teori didefinisikan
sebagai seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi, digunakan untuk
menjelaskan suatu gejala atau fenomena tertentu. Dengan demikian, teori
memiliki tiga fungsi dalam penelitian ilmiah, yaitu explanation,
prediction, dan control atau pengendalian terhadap suatu gejala.
Berdasar proses penelitian, dalam penelitian
kuantitatif, teori memiliki fungsi untuk memperjelas persoalan, menyusun hipotesis, menyusun instrumen dan pembahasan hasil
analisis data. Penelitian dengan paradigma kuantitatif
sebetulnya ialah mencari data untuk dibandingkan dengan teori.
Dapat kita lihat dari segi ontologi
yang meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang
inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari presepsi filsafat
tentang apa dan bagaimana (yang) “ada” itu. Dikaitkan dengan teori apa hakikat
dari teori tersebut dan bagaimana teori tersebut menjadi sebuah teori.
Sedangkan melihat dari segi
epistemologi meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut
untuk mencapai pengetahuan(ilmiah). Sedangkan melihat dari segi aksiologi
meliputi nilai-nilai yang ada pada teori tersebut.
Teori bisa dikatakan sebuah ilmu
pengetahuan jika dalam pemerolehanya memenuhi kaidah-kaidah dalam penelitiannya
berdasarkan pengalaman dan bukti data-data empiris yang dilakukan secara
sistematis. Dan mempunyai nilai-nilai kebenaran.
C.
Hakikat teori
Hakikat teori bersifat antara lain :[9]
1. Mempersatukan
pernyataan (unifiying statement) yang
artinya adalah satu kesatuan dari beberapa pernyataan yang sependapat dan
mempunyai tujuan yang sama.
2. Kata depan
universal (universal preposition)
yang berarti mempunyai pernyataan yang bersifat umum dan dapat diterima oleh
semua kalangan masyarakat.
3. Pernyataan
bersifat prediksi (predictive statement)
yang berarti pernyataan dari suatu teori masih bersifat perkiraan atau prediksi
yang dapat berubah sesuai penyesuaian.
Pada hakikatnya teori bersifat
sementara, teori berdasarkan pengalaman, teori masih dapat berubah seiring
dengan pekembangan jaman, seiring dengan pengalaman-pengalaman
pada suatu fenomena yang telah dikemukakan teorinya. Teori menyesuaikan dengan penyesuaian yang terjadi atau menyesuaikan dengan
pengalaman pada suatu fenomena.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Teori
adalah seperangkat dalil atau prinsip umum yang kait mengaitkan (hipotesis yang
di uji berulangkali) mengenai aspek-aspek suatu realitas. Fungsi teori adalah menerangkan,
meramalkan/memprediksi, dan menemukan keterpautan fakta-fakta secara
sistematis.
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari
mana dapat disimpulkan dalil – dalil tertentu menurut kaidah – kaidah umum.
Teori bisa dikatakan sebuah ilmu pengetahuan jika dalam pemerolehanya memenuhi
kaidah-kaidah dalam penelitiannya berdasarkan pengalaman dan bukti data-data
empiris yang dilakukan secara sistematis.
Pada hakikatnya teori bersifat sementara, teori berdasarkan pengalaman, teori masih
dapat berubah seiring dengan pekembangan jaman, seiring dengan pengalaman-pengalaman pada suatu fenomena yang telah dikemukakan
teorinya.
B.
Saran
Dalaam
penulisan makalah ini pastinya banyak kekurangan, oleh karna itu penulis membuka
pintu bagi seluruh pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang bersifat
membanggun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis. Trimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
2011.
Buku Ajar Filsafat Ilmu Pengetahuan Sebuah Pendekatan Kontekstual.
Surabaya:pustakamas.
Effendy,
Onong Uchjana. Ilmu, teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: citra aditiya
bakti. Hal. 244.
https://diahtyas8.wordpress.com/2011/03/10/apa-itu-ilmu-dan-apa-definisi-ilmu/.
KBBI.
Syadali, Ahmad
dan Abd, Maman. 1997. Filsafat Umum. Bandung: Pustaka Setia. Halm. 34-35.
[1] . KBBI.
[2] .
http://www.masterjurnal.com/fungsi-teori-dalam-penelitian-ilmiah/.
[4] . 2011. Buku
Ajar Filsafat Ilmu Pengetahuan Sebuah Pendekatan Kontekstual. Surabaya:pustakamas.
Hal.21.
[5] . Effendy,
Onong Uchjana. Ilmu, teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: citra aditiya
bakti. Hal. 244.
[6] .
https://diahtyas8.wordpress.com/2011/03/10/apa-itu-ilmu-dan-apa-definisi-ilmu/.
[7] . Syadali,
Ahmad dan Abd, Maman. 1997. Filsafat Umum. Bandung: Pustaka Setia. Halm. 34-35.
[8] .
http://www.masterjurnal.com/fungsi-teori-dalam-penelitian-ilmiah/.
Comments
Post a Comment